Di balik semua ketetapan Alloh SWT pastilah terdapat hikmah yang dapat
diambil untuk manusia, baik ketetapan itu merupakan ketetapan yang baik maupun
yang buruk. Tinggal bagaimana manusia menyikapinya. Dengan berfikir kritis,
manusia akan dapat menemukan celah atau sisi baik dari semua hal yang telah
digariskan oleh Alloh SWT. Itulah gambaran orang cerdas dan beruntung. Dan itulah yang terjadi pada drg Carissa Grani
yang mendapat hikmah luar biasa yang nilainya tidak dapat diukur dan
dibandingkan dengan kenikmatan apapun di dunia yaitu mendapat hidayah Iman dan
Islam pada masa pandemi. Beliau menjadi seorang mualaf dengan melalui
perjuangan yang sangat berat . Corona membawanya menjadi mualaf
drg CARISSA MULAI MENGAGUMI AJARAN ISLAM
Masa pandemi Covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia telah merubah
pola perilaku masyarakat dengan protocol kesehatan memakai masker, selalu
mencuci tangan, menghindari salaman. Inilah yang menjadi titik awal munculnya
paradigma baru tentang Islam bagi drg
Carissa yang merupakan seorang yang beragama nasrani sejak lahir dengan
pendidikan dan keluarga mayoritas kristen. drg Carissa sebagai seorang medis memandang
protocol yang diterapkan pada saat pandemi yang secara ilmiah bisa dibuktikan
dan ajaran agama juga masuk. Dari sini mulai ada rasa kagum akan ajaran agama
Islam. Tidak hanya sampai di situ, untuk membuktikan rasa penasaran akan
kebenaran ajaran Islam drg Carissa mencoba mencari melalui browsing tentang manfaat
ibadah yang dilakukan dalam agama Islam seperti wudlu, shalat, dll . dan tidak
jarang menimbulkan pergolakan batin sperti dialog dengan diri sendiri. Ketika muncul keraguan dari apa yang dilihat
tentang ibadah dalam agama Islam selalu
akan muncul jawaban yang lebih menguatkan akan kebenaran ajaran Islam. Misalnya tentang bacaan shalat yang membacanya
selalu diulang-ulang atau ada bacaan
dzikir yang harus dibaca 100 kali dan lainnya, muncul perasaan kok begini
ajarannya, kemudian ditepis sendiri dengan kemampuan akalnya yang cerdas yang mengatakan bahwa bukankah bumi ini berputar
dan semua ada hitungannya. Muncul pertanyaan mengapa sujud dilakukan di bawah,
kemudian ditepis dengan pembenaran oleh akal bahwa semua memang di hadapan
Alloh sama dan harusnya demikian. Sampai di sini muncul kegalauan antara masih
melakukan ibadah dengan cara yang lama tetapi muncul keraguan tetapi melakukan
ibadah secara juga belum memungkinkan, akhirnya menjadi tidak beribadah sama
sekali dan ini berlangsung selama 2 minggu. Dari taat beribadah menjadi tidak
beribadah sama sekali menimbulkan rasa tidak percara diri dan kegundahan hati
sampai pada akhrinya ia memutuskan harus memilih salah satu. Ia merasa harus
ada teman bicara dan kemudia ia bercerita kepada salah satu teman nya yang
beragama Islam. Karena temannya kebetulan laki-laki dan bukan muhrim
diarahkanlah untuk datang ke muallaf
center.
MEMUTUSKAN BERSYAHADAT
Datanglah drg Carissa ke muallaf center dan diterima oleh Bunda Sri. Tepatnya
tanggal 15 Maret dan hari pertama
lockdown yang harusnya tidak menerima tamu. Tetapi inilah kemudahan Alloh SWT,
Bunda Sri lupa akhirnya diterimalah drg Carissa dan mulailah diperkenalkan dengan
Rukun Iman, rukun Islam. Selang beberapa waktu Bunda Sri menanyakan keputusan
nya untuk menjadi muallaf dan drg Carissa masih meminta waktu untuk mempelajari
Islam dulu. Bunda Sri mempersilakan dengan memberi catatan bahwa selama belum
syahadat maka ibadah yang dilakukan tidak terhitung pahalanya. Akhirnya drg
Carissa memutuskan untuk BERSYAHADAT yang artinya inilah titik dr drg Carissa
memeluk agama Islam. Corona telah membawanya menjadi seorang mualaf
Setelah memeluk agama Islam mulailah drg Carissa menjalankan ibadah shalat
sebatas kemampuannya. Sampai suatu ketika pada saat WFO dan harus shalat di
kantor berjamaah, dan tidak mungkin ia menggunkan youtube untuk meniru
bacaannya maka ia meminta tolong salah satu teman akhwat. Kaget campur bahagia
temannya menanyakan “ apakah dokter tahu bahwa setelah syahadat berarti haram
dengan suami.” Meskipun kaget juga mendengar itu, drg Carissa akhirnya
membulatkan tekatnya untuk memilih Islam meskipun harga yang harus dibayar
harus berpisah dengan suami. Sampai di sini ia masih belum berani berterus
terang kepada suami dan memilih untuk menjauh dengan suami dengan tidur di
kamar anak dan melakukan ibadah shalat dengan sembunyi-sembunyi.
MENDAPAT ANCAMAN
DAN SIKSAAN DARI SUAMI
Ramadlan 2020 drg Carissa mulai menjalankan ibadah puasa dan juga tarawih.
Selalu Alloh berikan kemudahan untuk dia menjalankan ibadah tanpa diketahui
suami. Sampai minggu ke 3 ramadlan ia berhasil mempelajari Al Qur’an melalui
tarjamahnya. Sebenarnya dibalik itu masih ada sedikit perasaan untuk
membatalkan keislamannya seandainya ia menemukan kesalahan yang fatal dalam Al
qur’an yang dipelajari. Tetapi Alloh lebih kuatkan lagi dengan Al qur’an. Ia
tidak menemukan kesalahan sama sekali, tidak ada hal meragukan sedikitpun dari
Al Qur’an. Tepatnya 31 Mei 2020 puncaknya drg Carissa mendapat ancaman suami
karena melakukan shalat. Yang sebelumnya suami nya pernah mengambil alat shalat
drg Carissa dan mungkin juga menghetahui dari adik drg Carissa yang memang
pernah diajak berdiskusi tentang perbandingan Islam dengan agama sebelumnya,
suatu saat pada saat ia shalat tanpa disangka suami membuka pintu kamar anak
yang biasa dipakai untuk shalat secara sembunyi-sembunyi. Akhirnya drg Carissa
disuruh keluar dan mulailah mendapat ancaman bahkan siksaan. Suami Carissa
adalah seorangg pengacara yang mengetahui bagian dari tubuh yang tidak dapat di
visum ketika mengalami cedera. Dan itulah yang dilakukan oleh suaminya. Ditambah
ancaman pembunuhann yang tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk anaknya kalau
Carissa masih kukuh dengan agama barunya.
Dengan paksa ia diajak ke mertuanya. Sepanjang jalan Carissa tidak
pernahh lepas dari do’a Nabu Yunus dan do’a Nabi Ibrahim. Sampai di sana dia di
siksa lagi dan mendapat banyak wejangan dari mertuanya. Setelah menelpon orang
tua drg Carissa tidak diangkat akhirlah pulang lagi. Sampai rumah ketika suami
tidur datanglah tamu yang ternyata dari kepolisian yang mendengar ada KDRT.
MEMBUAT
BAP KDRT DI KEPOLISIAN
Subhanalloh, lagi-lagi pertolongan Alloh dating tepat waktu. drg berusaha
menolak permintaan kepolisian untuk
melaporkan dan membuat BAP atas kekerasan yang dialakukan suaminya. Tetapi
pihak kepolisian memaksa drg Carissa untuk ke kantor polisi dan membuat BAP dan
akhirnya dibuatlah BAP.
Langkah dgr Carissa ke kepolisian menimbulkan kegundahan akan nasib
anak-anaknya yang masih berada di rumah. Dengan cepat ia menelepon asisten
rumah tangga untuk mencoba kemungkinan membawa anaknya. Suaminya uang biasanya pada
jam seperti itu sudah bangun tetapi dengan pertolongan Alloh masih terlelap.
Akhirnya berhasillah Carissa membawa anak-anaknya tanpa membawa apapun.
Untuk menjaga keamanan Carissa dan
anak-anak, dia dibawa ke Sentul, muallaf center. drg Carissa sempat merasa bersalah
kepada anak-anaknya, tentunya di tempat baru anak-anak belum beradaptasi
sehingga sulit tidur bahkan sulit BAB. Tetapi diingatkan oleh salah satu akhwat
di sana dengan kemudahan yang sudah diberikan oleh Alloh. Dan ternyata betul,
tidak berapa lama anak-anak sudah dapat beradaptasi dan ceria lagi.
MENGAJUKAN
GUGATAN PERCERAIAN
Sebagai konsekuensi dari jalan yang dipilih, maka Carissa tidak dapat melanjutkan pernikahan
nya. Ia harus mengajukan gugatan cerai. drg Carissa adalah seorang PNS yang tidak mudah
untuk melakukan perceraian, ada tahap-tap yang harus dilalui. Dan selama masa
pengajuan gugatan cerai, suami dan orang tua selalu melakukan pencarian. Salah
satu tempat untuk menemukan istrinya adalah kantor tempat Carissa bekerja. Selama
bekerja di kantor seakan-akan dibuatkan tabir oleh Alloh, sehingga pencarian
suaminya atas dirinya tidak pernah berhasil. Dan atas pertolongan Alloh, semua proses
perceraian berjalan dengan lancar. Mereka berpisah secara baik-baik. Hak asuh
anak jatuh ke tangan Carissa dan harta bersama pun untuk anak-anak.
SEMUA BERAKHIR
DENGAN INDAH ATAS PERTOLONGAN ALLOH SWT
Demikian Alloh dalam membuat skenario kemudahan kepada hambanya ketika seorang hamba
memilih Alloh sebagai Tuhannya, dan ia meneguhkan pendiriannya. Dan inilah yang
dialami oleh Carissa. Pada saat shalat malam ia menemukan surat Fushilat ayat
30-31 yang semakin menguatkan mentalnya
dan memang ia merasakan sendiri bukti yang Alloh sampaikan dalam ayat tersebut.
Semuanya perjalanan Carissa menuju keislamannya seperti sebuah sekenario yang
sangat bagus dari Alloh. Adanya BAP yang dulu sempat ditolak ternyata memang
ada hikmah yang luar biasa. Karena melalui jalan itu semua proses perceraiannya
berjalan dengan lancar dan akhirnya sampai sekarang komunikasi dengan mantan
suamipun baik-baik saja.
Demikianlah kisah drg. Carissa Grani, MM., AAAK yang penuh inspiratif. Corona telah membawanya menjadi mualaf. Banyak sekali hikmah yang dapat diambil. Semoga kisah ini membuka hati kita
untuk dapat lebih introspeksi apa yang sudah kita lakukan untuk mengokohkan
keimanan kita yang sudah ada sejak lahir. Semoga dapat semakin meningkatkan ketaqwaan
kita sebagai buah dari keimanan.
Posting Komentar untuk "drg.CARISSA GRANI, MM., AAAK || CORONA MEMBAWA NYA MENJADI MUALAF"