Untuk menyambung hidupnya P.Fullan menjalankan bisnisnya sebagai supplier pakaian jadi di beberapa pasar.
Di samping itu ia juga membuka kios yang menjual dagangan serupa di salah satu pasar. Dalam menjalankan roda bisnisnya ia dibantu oleh istrinya dan satu orang pekerja untuk mengantar barang dagangannya ke konsumen yaitu para pedagang di beberapa pasar.Menjelangg hari raya
adalah hari-hari yang ditunggu oleh P. Fullan, karena hari itulah bisa dibilang
panennya pedagang pakaian jadi. Para pembeli hampir setiap hari berjubel untuk membeli
pakaian terbaik yang akan dikenakan pada saat hari besar umat Islam. Demikian
juga tidak kalah besarnya lonjakan permintaan para konsumen yang akan dijual di
beberapa pasar tradisional. Untuk memenuhi semua kebutuhan hari raya P.Fullan
sudah mempersiapkan dengan menambah stok persedian pakaian jadi dalam jumlah
yang besar yang menghabiskan ratusan juta dari tabungan nya.
Pada suatu hari, di
mana hari raya tinggal menghitung hari dan tepatnya hari jum’at. P.fullan yang
biasanya dibantu oleh istrinya ditoko, namun pada hari itu ia berjualan sendiri
lantaran istrinya denga ada kepentingan lain. Dengan senangnya ia menyambut
para pengunjung di toko yang sebagian besar membeli dagangannya. Sementara satu
pekerja yang membantu mengantar dagangan nya ke beberapa konsumen langganan di
beberapa pasar.
Ketika jam sudah
menunjukkan masuk waktu dzuhur dan itu artinya shalat jum’at sudah mulai dilaksanakan
di semua masjid. Sayup-sayup terdengar suara bilal membaca tarqiyyah dari
beberapa masjid yang tidah jauh dari pasar tempat P. Fullan bekerja dan ini menunjukkan
khutbah jum’at akan segera dimulai.. Maka
terpanggillah hati P. Fullan sebagai seorang Muslim untuk segera menuju masjid
dan menutup sementara tokonya. Akan tetapi melihat para pembeli yang tidak
kunjung sepi bahkan semakin ramai, terbayanglah berapa banyaknya untung yang
akan didapat pada hari itu, maka muncullah fikiran nya untuk menunda ke masjid
barang 10 sampai 20 menit, toh shalat jum’at masih belum mulai. Kalau lah
tertinggal shalat jum’at pada satu masjid mungkin masih bisa mengejar di masjid
yang lain.
Tanpa disadari oleh
P.Fullan waktu untuk shalat jum’at tinggal beberapa menit lagi, maka ia pun
bergegas untuk menutup toko nya dan mempersiapkan untuk shalat jum’at di masjid
dekat pasar. Namun sampai dekat masjid, terlihat para jama’ah mulai
meninggalkan masjid. Maka bergegas ia mencari masjid lain yang mungkin masih
belum mulai shalatnya. Sama dengan masjid yang pertama, masjid-masjid yang lain
pun menunjukkan shalat jum’at sudah selesai dikerjakan. Maka dengan lemah
gontai P. Fullan pulang kembali ke toko untuk membuka toko kembali.
Belum berapa menit ia
duduk sambil menyesali apa yang baru saja lakukan, terdengar suara dering telepon
dari pekerja nya yang dari pagi mengantar dagangannya ke beberapa pasar. Dengan
nada terbata-bata pekerjanya melaporkan bahwa ia mendapat menolakan dari hampir
semua konsumennya karena overstock atau karena alasan lain. Mendengar kabar
tersebut, P.Fullan memiliki riwayat penyakit jantung mendadak pingsan dan harus
dilarikan ke rumah sakit. Dan dengan bantuan penanganan dan fasilitas yang sangat bagus dari RS, Allah SWT memberikan jalan kesembuhan pada P.Fullan.
Dalam hitungan jam, P.Fullan yang menganggap hari itu adalah hari keberuntungannya, di mana ia akan meraup untung yang sangat besar berbalik menjadi hari yang sangat buruk, di mana ia mendapatkan kerugian yang sangat besar. Barang dagangan yang diprediksi akan kembali dengan untung berlipat pada akhirnya menumpuk dan tidak tahu kapan akan laku terjual, apalagi setelah hari raya pastilah harga mengalami penurunan. Ditambah dengan biaya pengobatan yang tidak murah, mau tidak mau hal ini menguras hampir semua kekayaan yang dimiliki P. Fullan.
Namun demikian dari beberapa kejadian tersebut, Allah masih memberi kesempatan P. Fullan untuk menyadari kesalahannya. Ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga untuk menjadi orang yang lebih dapat menghargai hidupnya dengan tidak melalaikan tugas utama manusia beribadah, sehingga tidak akan pernah lagi meremehkan shalat jum'at dan ibadah yang lain. Wallahu A'lam Bishawab
Posting Komentar untuk "JANGAN REMEHKAN SHALAT JUM'AT || Kisah Inspiratif"