Salah satu tahapan yang harus dipersiapkan satuan Pendidikan dalam pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pemilihan tema umum. Pemilihan tema umum dapat berdasarkan pada:
- Tahap kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan projek.
- Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya Tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
- Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan 7 tema yang sudah ditentukan
- Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus setelah semua tema sudah dipilih.
Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan,
sangat penting untuk satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian
dan pencatatan portofolio projek dalam skala satuan pendidikan.
Kemendikbud-Dikti
menentukan tema untuk setiap projek yang diimplementasi dalam satuan pendidikan
yang dapat berubah setiap tahunnya. Untuk tahun ajaran 2021/2022. Ada tujuh
tema yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas yang dinyatakan dalam Peta
Jalan Pendidikan Nasional 2020‒2035, Sustainable Development Goals,
dan dokumen lain yang relevan. Tujuh tema tersebut adalah:
1.
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK)
2.
Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK)
3.
Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK)
4.
Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK)
5.
Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK)
6.
Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI (SD‒SMA/SMK)
7.
Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
Pemerintah
Daerah dan satuan pendidikan dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih
spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi daerah dan satuan pendidikan.
Satuan pendidikan diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang diambil untuk
dikembangkan, baik untuk setiap kelas, angkatan, maupun fase. Untuk satuan pendidikan
SD wajib memilih minimal 2 tema untuk dilaksanakan per tahun, sedangkan untuk
tingkat SMP dan SMA wajib memilih minimal 3 tema per tahun.
Mengutip dari
laman ditsmp.kemdikbud.go.id tentang tujuh tema yang dapat dijalankan oleh
satuan pendidikan dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di
lingkungan peserta didik dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Gaya
Hidup Berkelanjutan
Tema ini dimaksudkan untuk memahami
dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap
kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Hal yang
ditekankan di sini adalah membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku
ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan. Untuk
contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh peserta didik misalnya seperti kerja
bakti membersihkan lingkungan ataupun penanaman pohon guna penghijauan lahan.
2. Kearifan
Lokal
Saat ini Indonesia sedang dilanda
krisis identitas diri yang disebabkan oleh lunturnya budaya dan juga kearifan lokal
masyarakat. Maka dari itu tema ini dipilih agar dapat membangun rasa ingin tahu
dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Untuk
kegiatannya bisa disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing.
3. Bineka
Tunggal Ika
Intoleransi dan radikalisme menjadi isu
yang cukup menjadi sorotan belakangan ini. Oleh karena itu, Kemendikbudristek
merasa perlu mengangkat tema bineka tunggal ika dalam Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Peserta didik diajak untuk mengenal belajar membangun dialog
penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya.
4. Bangunlah
Jiwa dan Raganya
Selain intoleransi dan radikalisme,
perundungan juga menjadi perhatian khusus, terutama di lingkungan sekolah. Tema
ini diperuntukkan bagi satuan pendidikan guna membangun kesadaran dan
keterampilan peserta didik untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik
untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Satuan pendidikan bisa membuat kegiatan
hari anti-bullying dan sebagainya untuk menekan kasus perundungan
di lingkungannya.
5. Suara
Demokrasi
Indonesia merupakan negara demokrasi di
mana setiap keputusan sebisa mungkin diambil secara musyawarah. Hal ini
diangkat dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menumbuhkan
jiwa-jiwa demokrasi peserta didik melalui kegiatan-kegiatan tertentu. Misalnya
kegiatan pemilihan raya ketua OSIS.
6. Berekayasa
dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI
Pemanfaatan teknologi yang maksimal
bisa menandakan majunya kualitas SDM sebuah bangsa. Maka dari itu, implementasi
rekayasa dan teknologi terus didorong agar peserta didik dapat berkolaborasi
dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan
berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Satuan pendidikan dapat membuat proyek yang
mendorong peserta didik membuat desain inovatif sederhana dengan menerapkan
teknologi yang dapat menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah.
7. Kewirausahaan
Tema ini diusung dalam rangka menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan bagi peserta didik. Peserta didik nantinya akan mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi dan pengembangan usaha tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Contoh kegiatannya adalah peserta didik bisa membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual
Posting Komentar untuk "TEMA UMUM PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA"