Salah satu tahapan dalam mendesain Projek Penguatan Profil Pancasila pada kurikulum merdeka adalah menentukan dimensi dan tema projek. Berikut penjelasan tentang dimensi dan tema yang diambil dari Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila oleh BSKAP Kemendikbudristek Tahun 2022
- Tim fasilitator dan kepala satuan Pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
- Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.
- Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek profil pada satu tahun ajaran.
- Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek profil tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek profil jelas dan terarah.
- Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek profil.
- Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
- Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kemendikbudristek menentukan tema untuk setiap projek profil yang diimplementasikan di satuan pendidikan. Dimulai pada tahun ajaran 2021/2022, terdapat empat tema untuk jenjang PAUD dan delapan tema untuk SD-SMK dan sederajat yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, Sustainable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.
Tema Projek Profil PAUD
Pada jenjang PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk pengayaan wawasan dan penanaman karakter sejak dini. Penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada fase fondasi.
Untuk pelaksanaan kegiatan di PAUD, pemerintah menetapkan tema-tema utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. 4 tema di PAUD disusun berdasarkan prioritas nasioanl yang juga menjadi tema di Pendidikan Dasar dan Menengah namun disesuaikan dengan konteks PAUD. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan PAUD adalah sebagai berikut:
- Aku Sayang Bumi "Gaya Hidup Berkelanjutan"
Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Eksplorasi penyebab banjir di sekitar, membuat dan menghias tempat sampah dari barang bekas
- Membuat karya seni dari bahan alam
- Aku Cinta Indonesia "Kearifan Lokal"
Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Eksplorasi budaya nusantara dengan kunjungan ke museum budaya setempat
- Kita Semua Bersaudara "Bhinneka Tunggal Ika"
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Membuat “minggu bertukar bekal” di mana peserta didik membawa bekal, menceritakan, dan menghargai makanan yang biasa dimakan di rumah masing-masing.
- Imajinasi dan Kreativitasku "Rekayasa dan Teknologi"
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasi dan Kreativitasku, peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Eksplorasi cara membuat kendaraan bersayap lalu bermain peran tentang terbang dengan kendaraan tersebut
Tema Projek Profil SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat
Tema-tema utama P5 yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Gaya Hidup Berkelanjutan
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Jakarta: situasi banjir
- Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia
- Daerah pedesaan: pemanfaatan sampah organik
b. Kearifan Lokal
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
- Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
- SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa
c. Bhinneka Tunggal Ika
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya (contoh: kisah Bu Mondang di halaman ...).
d. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Jenjang SMP/SMA dan setara: Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja.
- Jenjang SMPLB/SMALB: Pengembangan kemandirian dalam merawat diri dan menjaga kesehatan
e. Suara Demokrasi
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Tema ini ditujukan untuk jenjang SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa.
f. Rekayasa dan Teknologi
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.
g. Kewirausahaan
Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat local dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan sederajat. (Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang SMK.)
Contoh kontekstualisasi tema:
- Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
h. Kebekerjaan
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang SMK/MAK.
Contoh kontekstualisasi tema:
- Lampung: eksplorasi pengembangan serat tekstil dari limbah daun nanas
- Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan tanaman lokal Betawi
Penentuan tema dan topik spesifik sesuai dengan tahapan satuan pendidikan
Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
PAUD |
SD/MI/SDLB/Paket A |
SMP/MTs/ SMPLB/Paket B |
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas X |
SMA/MA/SMALB/Paket C kelas XI dan XII |
SMK/MAK kelas X |
SMK/MAK kelas XI |
SMK/MAK kelas XII |
SPK |
Catatan: Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak perlu melaksanakan
projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
Pemilihan tema umum dapat dilakukan berdasarkan:
- Tahap kesiapan satuan pendidikan, pendidik,dan peserta didik dalam menjalankan projek profil.
- Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
- Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan tema projek profil yang sudah ditentukan. (Contoh isu modernisasi yang menghilangkan tradisi baik masyarakat dapat menjadi bahan untuk tema Kearifan Lokal, isu minimnya partisipasi publik untuk tema Suara Demokrasi, isu pemberdayaan potensi lokal untuk tema kewirausahaan, isu kerusakan lingkungan untuk Gaya Hidup Berkelanjutan, isu toleransi untuk Bhinneka Tunggal Ika, dan sebagainya)
- Di setiap tahun ajaran, tema dapat dilakukan secara berulang jika dianggap masih relevan atau diganti dengan tema lain untuk memastikan eksplorasi terhadap seluruh tema yang tersedia. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting bagi satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian dan pencatatan portofolio projek profil di skala satuan pendidikan.
Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
pada Pendidikan kesetaraan
a. Program
Pemberdayaan
Dalam mengembangkan alur
pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila pada Program
Pemberdayaan, satuan Pendidikan perlu melakukan hal-hal berikut:
- Menetapkan jumlah Jam Pelajaran (SKK) untuk projek pemberdayaan yang dipilih per fase dengan memperhatikan cakupan elemen pada Capaian Pembelajaran (CP) Pemberdayaan yang sudah ditetapkan. (Lihat Panduan Capaian Pembelajaran Pemberdayaan)
- Melakukan analisis capaian pembelajaran perfase, kemudian memilih tema projek penguatan profil pelajar Pancasila dan menentukan topik yang dinilai relevan.
- Memilih dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang akan diinternalisasikan dalam pembelajaran projek Program Pemberdayaan perfase.
- Menyusun alur aktivitas pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila sesuai dengan panduan.
b. Program Keterampilan Dalam
mengembangkan alur pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila Program
Keterampilan, satuan pendidikan perlu melakukan hal-hal berikut:
- Menentukan jenis keterampilan yang dipilih menjadi bagian dari Struktur Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan, sesuai hasil analisis konteks yang sudah dilakukan. Jika keterampilan yang dipilih belum memiliki Capaian Pembelajaran (CP) maka Satuan Pendidikan wajib menyusunnya terlebih dahulu. (Lihat Panduan Pengembangan Capaian Pembelajaran Keterampilan)
- Menetapkan jumlah Jam Pelajaran (SKK) untuk projek jenis keterampilan yang dipilih perfase dengan memperhatikan cakupan elemen pada Capaian Pembelajaran program keterampilan yang sudah ditetapkan. (Lihat Capaian Pembelajaran Program Keterampilan yang dipilih)
- Melakukan analisis Capaian Pembelajaran perfase, kemudian memilih tema projek penguatan profil pelajar Pancasila dan menentukan topik yang dinilai relevan.
- Memilih dimensi, elemen dan sub-elemen profil pelajar Pancasila yang akan diinternalisasikan dalam pembelajaran projek Program keterampilan per fase.
- Menyusun alur aktivitas pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila sesuai dengan panduan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan projek profil pada pendidikan kesetaraan adalah:
- Jumlah alokasi SKK untuk projek profil pada tiap fase diambil dari alokasi SKK untuk Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan sesuai dengan jumlah SKK yang sudah ditetapkan dalam struktur kurikulum.
- Alokasi SKK untuk setiap projek profil tidak harus sama. Satu projek profil dapat dilakukan dengan SKK yang lebih banyak daripada projek profil yang lain. Pembagian jumlah SKK Program Pemberdayaan dan Keterampilan dapat ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan karakteristik peserta didik, lingkungan belajar dan satuan pendidikan.
- Waktu pelaksanaan P5 ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara satuan pendidikan, peserta didik, dan lingkungan yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan proyek. Sangatlah penting untuk membuat urutan waktu dalam pengerjaan projek profil.
- Topik kegiatan pemberdayaan dan/atau jenis keterampilan dipilih yang relevan sesuai tema yang sudah ditetapkan.
- Aktivitas pembelajaran projek profil ini bisa dilaksanakan langsung di lingkungan satuan pendidikan, atau di lingkungan tempat tinggal peserta didik, atau di lingkungan satuan pendidikan lain/ lembaga yang menyediakan jenis keterampilan sesuai pilihan, melalui situs dunia maya, atau kombinasi diantara keempatnya.
Posting Komentar untuk "Menentukan Dimensi dan Tema dalam P5 Kurikulum Merdeka"